Laman

Senin, 20 Juni 2011

Kayu Sebagai Bahan Bangunan


MATERI AJAR 1
KAYU SEBAGAI BAHAN BANGUNAN

A.    Pengertian kayu
Kayu merupkan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan pengunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industry maupun kayu bakar. 
 
B.     Bagian-bagian pohon
Kayu berasal dari pohon, Pohon pada dasarnya sendiri terdiri dari Akar, Batang, Cabang, Ranting dan Daun

AKAR adalah bagian dari pohon yang terletak pada bagian bawah yang umumnya berhubungan dengan tanah. Ada dua system perakaran, yaitu Akar Serabut dan Akar Tunggang. yang berguna untuk menyalurkan atau menghisap air, zat hara dan garam serta mineral-mineral dari dalam tanah (misalnya: fosfor, kalsium, kalium, asam kersik dan lain-lain) untuk disalurkan ke daun untuk diproses. Selain itu pada kasus- kasus tertentu akar juga digunakan sebagai alat pernafasan dan tempat penyimpan bahan makanancadangan.

BATANG adalah bagian pohon dimulai dari pangkal akar sampai ke bagian bebas cabang. Batang berfungsi sebagai tempat tumbuhnya cabang, ranting, tunas serta daun. Selain itu sebagai lalu lintas bahan makanan dari akar ke daun melalui kulit dalam. Menurut kegunaannya batang dapat digolongkan menjadi :


1.    Bagian pangkal umumnya tak bermata kayu, digunakan untuk kayu  pertukangan yang baik.
2.    Bagian tengah digunakan untuk indutri kayu ubah bentuk ( kertas, triplek dll).
3.    Bagian percabangan dikhususkan untuk industri kayu.
4.    Bagian cabang dan ranting dimanfaatkan untuk kayu bakar.

CABANG, RANTING DAN DAUN adalah bagian yang terdapat pada bagian atas batang utama, yang pada setiap jenis pohon dapat berbeda. Disini tidak saya kupas lebih lanjut, ya pastinya pembaca tau sendiri lah gimana yang namanya cabang, ranting dan daun.

C.    Pengolongan pohon
Ada beragai jenis kayu yang dihasilkan dari pohon yang secara umum dapat
dibedakan atas dua golongan besar, yaitu :
1. Jenis pohon dari golongan pohon daun lebar, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Ø  umumnya bentuk daun lebar.
Ø  Tajuk besar dan membundar
Ø  Terjadi guguran daun
Ø  Pertumbuhan lambat/lama
Ø  Umumnya batang tidak lurus dan berbonggol
Ø  Umumnya memiliki kayu yang lebih keras.

          

2. Jenis pohon dari golongan pohon daun jarum, dengan ciri-ciri sebagai berikut :
Ø  bentuk daun seperti jarum
Ø  tajuk berbentuk kerucut.
Ø  Umumnya tidak menggugurkan daun,kecuali beberapa pohon saja.
Ø  Pertumbuhan cepat dan lurus keatas.
Ø  Umumnya memiliki kayu lunak dan ringan.  

Selain perbedaan diatas, perbedaan lainnya adalah :

Kayu daun lebar:
o  struktur kayu lebih lengkap
o  memiliki pori-pori (sel-sel pembuluh) dengan kombinasi bentuk jaringannya lebih kompleks.
o  Contoh jenis pohon daun lebar, diantaranya : Jati, Meranti dsbnya.
Kayu daun jarum:
o  struktur kayu lebih sederhana
o  tidak memiliki pori-pori melainkan sel trakeida, yaitu sel yang berbentuk panjang dengan ujung-ujung yang kecil sampai meruncing.
o  Jumlah jenis sel lebih sedikit dan kombinasi bentuk-bentuk jaringannya lebih sederhana.
o  Jumlah jenis pohon daun jarum di Indonesia lebih sedikit, seperti : Pinus atau Tusam, Agathis (Damar), Jamuju

D.    Keuntungan dan kerugian kayu sebagai bahan bangunan
v  Keutungan
ü Banyak didapat di Indonesia dan bisa didaur ulang lagi Ketersediaannya dengan menanam kembali (Reboisasi).
ü Mudah dikerjakan dan mudah dibentuk sesuai kebutuhan dan kegunaannya serta harga yang relatif murah.
ü Kekuatan kayu cukup tinggi dan ringan.
ü Daya tahan terhadap listrik dan bahan kimia (kecuali bahan imia yang keras) cukup tinggi/baik.
ü Pada jenis kayu tertentu mempunyai tekstur yang indah, sehingga mempnyai nilai dekoratif yang indah/baik.
ü Kedap suara.
v  Kerugian/kekurangan
ü  Sifatnya kurang homogen
ü  Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.
ü  Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban tinggi.
ü  Mudah terserang serangga, jamur dan cacing laut.
ü  Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat alam, seperti : mata kayu dan pecah-pecah
ü  Agak mudah terbakar

E.     Bagian-bagian kayu


Dari gambar diatas, dapat dijelaskan bahwa kayu terdiri dari beberapa bagian.

A.    KULIT
Adalah bagian yang terdapat pada bagian terluar, disini saya bedakanmenjadi dua bagian yaitu Kulit luar yang mati, mempunyai ketebalan yang bervariasi menurut jenis pohon. Kulit bagian dalam yang bersifat hidup dan tipis.
Kulit berfungsi sebagai pelindung bagian-bagian yang terdalam, terhadap kemungkinan pengaruh dari luar yang bersifat merusak, misalnya iklim, serangan serangga, hama, kebakaran serta perusak kayu lainnya. Selain itu berfungsi sebagai jalan bahan makanan dari daun ke bagian-bagian tanaman.

B.     KAMBIUM
Merupakan jaringan yang lapisannya tipis dan bening, melingkari kayu, ke arah luar membentuk kayu yang baru. Dengan adanya kambium maka pohon lambat laun bertambah besar. Pertumbuhan meninggi ditentukan oleh jaringan meristem. Kambium terletak antara kulit dalam dan kayu gubal.

C.     KAYUGUBAL

Bagian kayu yang masih muda terdiri dari sel-sel yang masih hidup, terletak di sebelah dalam kambium dan berfungsi sebagai penyalur cairan dan tempat penimbunan zat-zat makanan. Tebal lapisan kayu gubal bervariasi menurut jenis pohon. Umumnya jenis yang tumbuh cepat mempunyai lapisan kayu gubal lebih tebal dibandingkan dengan kayu terasnya. Kayu gubal biasanya mempunyai warnaterang.

D.    KAYU TERAS

Terdiri dari sel-sel yang dibentuk melalui perubahan-perubahan sel hidup pada lingkaran kayu gubal bagian dalam, disebabkan terhentinya fungsi sebagai penyalur cairan dan lain-lain proses kehidupan. Ruang dalam kayu teras dapat mengandung berbagai macam zat yang memberi warna lebih gelap. Tidak mutlak semua kayu teras demikian. Hanya pada jenis-jenis yang kayu terasnya berisi tiloses. Pada beberapa jenis tertentu kayu teras banyak mengandung bahan-bahan ekstraktif, yang member keawetan pada kayu tersebut, membuat lebih berat dan lebih awet. Akan tetapi tidak semua jenis kayu yang memilikizat ekstraktif sudah dapat dipastikan keawetannya. (Misalnya yang mempunyai
kandungan zat gula, zat gtepung dan lain sebagainya).

E.     HATI
Merupakan bagian kayu yang terletak pada pusat lingkaran tahun (tidak mutlak pada pusat bontos). Hati berasal dari kayu awal, yaitu bagian kayu yang pertama kali dibentuk oleh kambium.
Oleh karena itu umumnya mempunyai sifat rapuh atau sifat lunak.

F.      LINGKARAN TAHUN

Batas antara kayu yang terbentuk pada permulaan dan pada akhir suatu musim. Melalui lingkaran-lingkaran tahun ini dapat diketahui umur pohon. Apabila pertumbuhan diameter (membesar) terganggu oleh musim kering karena pengguguran daun, ataupun serangga/hama, maka lingkaran tahun dapat terdiri lebih dari satu lingkaran tahun (lingkaran tumbuh) dalam satu musim yang sama. Hal ini disebut lingkaran palsu. Lingkaran tahun dapat mudah dilihat pada beberapa jenis kayu daun lebar. Pada jenis- jenis lain, lingkaran tahun ada kalanya sulit dibedakan terutama di daerah tropic, karena pertumbuhan praktis berlangsung sepanjang tahun.

G.    JARI-JARI
Dari luar ke dalam berpusat pada sumbu batang, berfungsi sebagai tempat saluran bahan makanan yang mudah diproses di daun guna pertumbuhan pohon.

F.     Jenis-jenis kayu di Indonesia
1.      Jati
Pohon jati yang terdapat di Indonesia, umumnya dipulau jawa dan Madura. Warna kayu tergantung jenisnya. Kekeuatan kayu termasuk kelas kuat II. Dapat digunakan untuk bermacam-macam pekerjaan kayu dan sebaiknya digunakan untuk pekerjaan yang nantinya tidak ditutup dengan cat. Keawetan kayu termaksut klas-awet 1,b.j. rata-rata 0,70. Jati-glondongan,yang tampangnya hamper bulat dan tanpa cacat, untuk diekporte dan yang lainya untuk di perdagankan di dalam negeri.

2.      Koromandel [“coromandel”]
Nama lain adalah:  “eboni”,kayu hitam atau kayu arang. Warnanya unggu dengan garis-garis hitam memanjang. Pohon ini banyak terdapat di Sulawesi dan kepulauan Maluku. Kekuatan kayu maupun keawetan kayu termaksut klas 1dan b.j. rata-rata 1.05. seratnya dapat di katakana lurus, kayunya baik guna pembuatan mebel atau perabot rumah-tangga benda-benda kerajinan yang dibubut,dan patung.

3.      Bedaru 
Kayu jenis ini di Kalimantan dan riau disebut,juga bedaru,di Palembang :  garu-buaya dan sumatera barat dan Bengkulu :  tusam. Warnanya merah-muda kekuning-kuningan.kekuatan dan keawetan termaksut klas 1, dan b.j. rata-rata 1,04. Sangat baik, guna pembuatan konstuksi kayu yang berat dan yang membutuhkan keawetan.

4.      Ulin
Di Kalimantan dan di Palembang juga disebut kayu-besi. Kadang-kadang juga disebut onglen, bulian, belian. Warnanya coklat-kuning dan lama kelamaan menjadi coklat-tua dan hitam. Kekuatan dan keawetan termaksut klas 1, dan b.j. rata-rata 1,04. Karena kayunya keras dan liat, dapat digunakan untuk tiang fondasi, gelagar-gelagar, tiang-rumah, lantai kayu dan sirap. Untuk tiang- tiang yang dipancangkan dekat laut kayu ini tidak cepat rusak oleh cacing-tiang dibandingkan dengan kayu jenis lain.

5.      Tempinis
Di Malaysia disebut :kapinis atau tanpinis dan di sumut [batak]:damuli .warna kayu coklat. Kekuatan kayu dan keawetanya termaksut klas 1 dan b.j. rata-rata 1,01. Sangat baik untuk bahan pembuatan konstruksi yang berat dan awet. Kayu yang pendek dapat di buat untuk tangkai perkakas dan rumah-ketam-tanggan.
6.      Lara
Warna kayu unggu-tua. Di Maluku di sebut:kayu-lara atau kayu-nani. Di Sulawesi disebut: kayu-lara,juga momusi ,motutu, langgara, kalunju. Kekuatan dan keawetannya termaksut klas 1 dan b.j.rata-rata 1,23. Kayunya sangat keras dan lagi berat, sehinga sukar pula dalam pengerjaanya. Sangat cocok untuk segala keperluan yang membutuhkan keawetan. Karena kayu ini tidak disukai cacing-tiang, dapat dipergunakan untuk tiang-tiang yang terendam air-asin.
7.      Sonokeling
Warna kayu unggu-tua. Dan banyak terdapat dipulau jawa. Kekuatanya termasuk klas 1, dan b.j. rata-rata 0,90. Kebanyakan hanya digunakan untuk pembuatan mebel dan patung serta untuk pembuatan tangkai-pisau.
8.      Sawo-kecil 
Nama ini di jawa. Di gorontalo disebut: timbualo dan di poso:komea. Warna kayu: ungu-tua. Kekuatan dan keawetan kayu tarmaksut klas 1 yang dibubut, tungkai alat perkakas dan rumah-ketam-tangan.
9.      Merbau
Warna kayu coklat-muda. Di Kalimantan selatan dan di kaltim disebut: anglai dan di Maluku: bayam. Kekuatan dan keawetanya termaksut klas 1 dan b.j.rata-rata 0,80. Kayunya baik untuk di gunakan sebagai gelagar-gelagar,tiang-tiang rumah, bantalan rel k.a., untuk pembuatan perahu dan perabot rumah tangga.
10.  Kranji , dan lain-lain
Warna kayu coklat, kekuatanya termasuk klas 1-11,dan keawetanya termaksuk klas 1 dan b.j. rata-rata 0,93. Kayunya cukup baik untuk pekerjaan konstruksi berat.
11.  dan lain-lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar