Laman

Senin, 20 Juni 2011

Kayu Buatan Sebagai Bahan Bangunan


MATERI AJAR 2
KAYU BUATAN SEBAGAI
BAHAN BANGUNAN

1.    TINJAUAN UMUM
sebagai bahan bangunan, kayu buatan memegang peranan yang penting dalam segi konstruksi bangunan sipil maupun dalam bidang arsitektur.
Kayu buatan adalah kayu yang dibuat dari beberapa lapisan finer yang tipis.
Kayu buatan sangat cocok untuk menutup plafond, pemisah antara dua ruagan dan untuk daun-daun pintu pada:
1.         Bagunan –bangunan paprika dan industry
2.         Bangunan-bangunan pemerintah
3.         Perumahan
Disamping itu juga kayu buatan dapat memenuhi kebutuhannya dalam segi meubel. Kayu buatan merupakan bahan bangunan yang ringan dan disampingitu dapat dibengkokkan, dapat dipotong-potong dengan mudah, tahan terhadap pukulan, tetapi sangat tidak tahan terhadap air dan api.

2.    MACAM-MACAM DAN KETERANGAN MENGENAI KAYU BUATAN
Mengenai macamnya kayu buatan adalah banyak sekali tergantung pula kepada kepentingan penggunaannya. Adapun macam-macam yang bayak kita jumpai di dalam suatu bangunan adalah: plywood, finer, teak wood, papan wol kayu, hard board, dan sofd board serta yang lain-lainya.
Semua itu sangat penting bagi suatu bangunan dengan konstruksi kayu, yang mana jika mengunakan kayu yang utuh atau bahan lain, masih sangat mahal.
Macam dan sifatnya serta pengunaannya adalah:

2.1     Plywood
Plywood adalah papan lapis atau papan-papan lebar (panil buatan) yang terdiri dari lapisan fineer yang jumlahnya gasal, dipasang dengan arah serat bersilangan tegak lurus satu terhadap yang lainnya, direkat menjadi satu dengan perekat pada tekanan tinggi dengan perekat yang kekuatannya sama dengan atau lebih besar dari pada kayunya sndiri.
Sifat – sifat plywood adalah :
1.    Pada ketebalan yang sama plywood jauh lebih kuat dari papan biasa
2.    Perbandingan antara berat, volume dan kekuatan cukup baik
3.    Plywood lebih stabil dimensnya dibandingkan dengan papan biasa
4.    Plywood dapat dibengkokkan sampai batas tertentu(kekuatan lengkung besar)
5.    Lapisan perekat tipis dalam plywood dapat merupakan penyekat air yang baik
6.    Keawetan dapat diatur sesuai dengan penggunaan
7.    Kekuatan geser besar dan dapat lebih kuat menahan paku
8.    Kuat terhadap pukulan dan benturan
9.    Pengerjaan mudah dilaksanakan
Bahan bakunya adalah :
a.    Kayu
b.    Perekat
Proses pembuatan plywood adalah
mula-mula kayu dibuat lapisan-lapisan finir yang tipis, lapisan-lapisan fineer yang diperoleh dengan mesin pengupas sehingga didapat lapisan-lapiasan fineer yang lebar dan luas. Lapisan-lapisan fineer tersebut dengan tekanan tinggi dilekatkan, melekatnya sedemikian rupa sehingga arah serat bersilangan tegak lurus. Lapisan-lapisan ini dijalankan dibawah pelindis yang tertutup lem, atau diantara lapisan-lapisan fineer diberi lem, kemudian  sambil dipanasi ditekan secara hidrolis. Dengan demikian maka terjadilah lembaran plywood yang masih dapat dibedakan:
*      Plywood yang terdiri dari tiga lapis disebut triplek, sedangkan
*      Plywood yang lebih dari tiga lapis disebut multiplek
Ukuran plywood:
Panjang efektif                        7 atau 8 feet
Lebar efektif                           3 atau 4 feet
Tebal                                       4,6,9,12,15,18 sampai 25 mm
Pengunaannya:
Ø  Dalam konstruksi bangunan
v  Sebagai daun pintu
v  Sebagai penyekat antara dua ruangan
v  Sebagai langit-langit
Ø  Dalam bidang arsitektur
v  Untuk dekorasi dalam ruagan
Ø  Dalam bidang penerbangan
v  Untuk dekorasi interior dalam pesawat
Ø  Untuk pembuatan mebel
v  Penggunaan dari plywood biasanya dipakai cat air atau cat minyak.

2.2    FINEER
fineer adalah kayu-kayu yang sangat tipis atau helai-helai yang tebalnya 0,2-6 mm yang didapat secara mengergaji, memotong (snijden) atau mengupas.
Dasar pembuatan finear ialah produksi kayu tidak mencukupi kebutuhan , digunakan kayu murah kemudian dilapisi dengan kayu yang mahal

FINEAR DIBUAT DENGAN 3 CARA
Cara mengupas
Cara Menusuk
 
Cara dengan Gergaji

2.3    TRIPLEK
triplek terdiri dari kayu tipis yang dengan desakan tinggi dilekatkan satu sama lain. Kayu –kayu tipis didapat seperti finir. Lapisan-lapisan boleh dari bermacam-macam jenis kayu. Melekatnya sedemikian hingga arah serat-serat bersilangan tegak lurus. Untuk lekatan, maka lapisan-lapisan dijalankan di bawah wals yang tertutup lim atau diantara lapisan-lapisan kayu ditaruh lapisan atau selaput perekat. Kemudian sambil dipanasi ditekan hydraulic dan akhirnya digergaji menurut ukuran-ukuran dan diselesaikan dengan mesin. Lapisan terluar dinamai daun penutup dan yang tengah daun penggisi.
Triplek merupakan kombinasi dari 3 daun, multiplek kombinasi dari lebih dari 3 daun.

2.4     PAPAN WOL KAYU 
bahan dasarnya adalah :
v kayu
v semen
v air
tentang kayu yang dipergunakan adalah kayu yang tidak mengandung zat ekstrektip yang dapat menghalangi reaksi antara semen dan kayu.
Proses pembuatan dari papan wol kayu adalah :
a.    pemotongan kayu dengan ukuran tertentu
b.    bahan-bahan dasar dimasukan ke dalam mesin ketam
c.    pencampuran bahan-bahan dasar
d.   didalam pencetakan
e.    mengalami pengepresan [tekanan 14-15 kg/cm2.]
f.     didinginkan selama 8 hari
g.    pemotongan hasil akhir sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan

Ukuran dalam perdagangan :
a.    panjang efektif 200 cm
b.    lebar 50 cm
c.    tebal 5-10 cm
sifat papan wol kayu :
a.    merupakan bahan bangunan yang ringan b.1.0,6.
b.    Lahan terhadap kebakaran
c.    Lahan terhadap binatang perusak
d.   Mudah digergaji,dipalu dan mudah direkat dengan spesi (mortel)
e.    Mempunyai keteguhan yang lentur dan tekanan yang cukup baik.
Pengunaanya adalah :
a.    Sebagai dinding pemisah
b.    Untuk lantai-lantai
c.    Untuk penutup plafond
d.   Untuk daun-daun pintu

2.5    HARD BOARD
hard board merupakan papan-papan buatan yang tipis yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal tertentu.
Bahan dasarnya adalah :
a.    kayu
b.    perekat
c.    zat kimia
proses pembuatan dari hard board adalah :
a.    kayu mengalami pengulitan
b.    bahan dasar dicampur dalam perbandingan tertentu
c.    dimasukan dalam mesin pengepres [pelindis]
d.   mengalami tekanan tinggi
e.    dikeringkan
f.     dipotong-potong menurut kebutuhan.
      Ukuran yang diperdagangkan 4x8 feet dengan tebal 4mm.
Sifat-sifat hard board adalah :
a.    merupakan bahan banggunan yang ringan
b.    mudah dipotong-potong dalam bentuk yang diinginkan
c.    tidak tahan terhadap air
d.   merupakan bahan bangunan yang mempunyai kekerasan yang tinggi
pengunaan dari hard board adalah :
a.    dalam bidang meubel
b.    sebagai  penutup plafond
c.    sebagai daun-daun pintu
d.   sebagai penyekat antara dua ruangan

2.6    SOFT BOARD
definisi : lembaran-lembaran yang terbuat dari wol-wol kayu yang mempunyai panjang dan lebar tertentu.
Bahan dasarnya:
a.    kayu
b.    perekat
c.    zat-zat kimia
Proses pembuatanya:
a.    kayu mengalami pengulitan
b.    bahan-bahan dasar di masukan dalam mesin pengepres [mesin tekan]
c.    didinginkan
d.   pemotongan hasil akhir sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan.
     Ukuran dalam perdagangan ;4x8 feet dengan tebal 15-18 mm.

Sifat-sifat dari soft board adalah:
a.    merupakan bahan banggunan yang ringgan
b.    tidak tahan terhadap kebakaran,air
c.    mudah di potong-potong,dipalu
d.   soft board merupakan bahan bangunan kenyal
Penggunaan dari soft board adalah:
a.    sebagai isolasi,menguranggi kebisinggan
b.    sebagai dinding pemisah antara dua ruangan
c.    sebagai bekisting,peranca
d.   sebagai dekorasi dalam ruanggan

3.        CARA PENGGAWETAN DARI PADA KAYU BUATAN 
3.1    memilih bahan pengawet kayu.
Hal-hal yang perlu di perhatikan:
1.    tempat kayu itu akan di pakai
2.    seranggan apa yang ada di sana
3.    syarat-syarat kesehatan
penetrasi (penembusan) dan irentensi bahan pengawet
penetrasi adalah kedalam masuknya (penembusan) bahan pengawet ke dalam kayu (cm/mm). irentensi ( absorbsi) adalah banyaknya bahan pengawet yang masuk kedalam kayu dan ditahan didalamnya/dalam kayu tersebut (kick back).
3.2    Cara-Cara Pengawetan
anjuran-anjuran/pelaksanaan cara-cara pemakaian tiap bahan pengawet kayu lazimnya telah ditetapkan oleh masing-masing produsennya dan disesuaikan terutama dengan:
ü daya rajun dari bahan pengawet
ü jenis, sifat, keadaan dan ukuran kayu yang akan diawetkan
ü keadaan tempat pemasangan kayu yang akan direncanakan (tujuan pemakaian)
ü jenis-jenis penyerangnya yang mungkin akan timbul
ü perlengkapan alat-alat yang mungkin akan timbul
ü keamanan bagi manusia, hewan dan tanaman
      sebelumnya melaksanakan pengawetan, petugas harus memakai alat-alat keamanan misalnya:
ü sarung tangan karet
ü short karet atau bahan lain
ü tutup hidung
pemakaian tutup hidung diperlukan pada waktu menimbang, mempersiapkan bahan pengawet dan pada proses-proses rendaman panas. Cara pengawetan dapat dilakukan dengan salah satu cara sebagai berikut:
v pemulasan
v penyemprotan
v pencelupan atau dipping
v rendaman dingin atau cold bath
v rendaman panas atau hot bath
v rendaman panas/dingin (hot/cold bath)
v proses vakum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar